Sabtu, 18 Juni 2016

19 Hours of Fasting



HI! I'm welcoming myself back ke dalam dunia fana ini. Gak kerasa sekarang udah masuk bulan-bulan ujian lagi dan ternyata bentar lagi akan menjadi #OBERKURS !! Waaaww so hepi and so scared.
So as you can see from the title above.. Yes, it's finally the time of the year where muslims around the world fast! No food, no drinks, no sexual activities and no negativities! So MARHABAN YA RAMADHAN! My very first not-in-my-hometown-with-family Ramadhan. The fasting itself here in Germany dauert insgesamt etwa 19 Hours and maybe more, because it's SUMMER. Surprise surprise. A perfectly great combo. Not to mention the amount of Klausuren as well. But, hey.. Alhamdulillah I still manage to keep on going and so do my friends. #teampuasafull
Suatu pengalaman yang cukup seru dan menantang juga, sih. Harus dicoba. Tapi hal yang paling gua suka sebenarnya.. Uhm.. Hal ini imbang sih karena ada sisi buru-.. well kurang meng-enak-annya juga, und zwar puasa disini tuh gaada suasana-suasana ramadhannya sama sekali, so it's like a totally normal day with people eating sandwiches and drinking apple juices beers cold water in front of you. It's a normal day. Jadi, gak kaya di Indonesia yang suasanya puasa banget jadi seakan-akan they constantly remind you that you are fasting and this month is a holy month and blablabla. Now I don't know about you, but having these kind of reminders could double my hunger sometimes because I think about it a lot. Karena buat gua pribadi, gua lebih seneng kalo puasa tapi disekeliling gua gak puasa. Jadi biar kaya hari biasa aja, cuma bedanya gue gak makan. Mungkin karena gue diet atau gapunya uang :') . On the other hand though, I REALLY MISS THOSE JAJANAN TAKJIL TINGIES where you can just walk a couple of meters from home and buy cheap foods without having to cook anything. Ah, yes.. I am *terpaksa* learning to cook, karena buat gue makan sehari cuma dua kali kalo gak diisi dengan makanan bergizi kan sayang juga. Ya masaknya juga gak yang ribet-tibet amat, hanya sekedar sayur-mayur atau ayam goreng bumbu something juga sudah cukup. Gue juga selalu menyetok buah-buahan seperti apel, pisang, melon buat sahur dan buka. Jadi I make sure I eat fruits daily to balance my meal intake, I think. But you know.. Cooking at 2 AM with only two hours of sleep beforehand is quite something.

#2amcooking #unappetizing #japaneseinstantcurrywithegg

Oh ya, I also recently moved out from my last apartment that you can see in my previous video. Sekarang lokasinya sangat cukup jauh dari kampus, yaitu 35 menit dengan U-Bahn atau 31 menit dengan S-Bahn dan ini juga belum fest atau tetap. Sebenernya bisa aja sih dibuat "tetap", cuma gue gamau hehe.. So I am planning to find another place that only takes at least 20 minutes train ride from campus karena believe me.. Jarak dari Stasiun ke rumah gue yang sekarang juga subhanallah banget jadi ya doakan saja yang terbaik bagiku.
Sekarang semua orang juga sudah tinggal sendiri-sendiri. Semua orang maksudnya temen-temen gue yang tadinya tinggal bareng sama gue dari awal sampai di Jerman dan mereka luckily dapet rumah yang tidak jauh jauh banget sama kampus, bahkan ada yang tinggal ngesot. Beneran tinggal ngesot!! #Gak. Ya sekitar 5 menit jalan kaki lah. #GILABANGETKAN #hidupkuperih. Tapi untungnya pulang pergi sekolah-rumah waktu dulu di Indo sudah menjadi makanan sehari-hari dan itu bahkan membutuhkan sekitar uhmm let's see.. SEJAM SETENGAH dengan angkutan umum tapi aku bahagia-bahagia saja. Tapi.. Ya lihat sajalah nanti kedepannya bagaimana. Tapi mencari rumah baru sudah menjadi top list.. Oh wait.. top second list di bucket list kali ini karena memang saya sedang berusaha mencari kemudahan. #Hidupnomaden but seriously guys.. Pindahan itu capek banget. Buat yang nanti baru dateng di Jerman gue saranin cari rumah langsung yang langfristig atau yang "tidak berbatas". Batas maksudnya batas waktu. Jadi kita bisa keluar kapan aja sesuka hati. Tapi biasanya kalo mau keluar harus lapor dulu ke Hausmeister atau istilahnya bapak/ibu kos gitu minimal 1 atau 2 bulan sebelum the actual pindahan. So, pindah rumah itu harus direncanakan dengan baik-baik. Jangan seperti diriku :(


 First room (23 Januari -1 April 2016)
A single room in a two story building. Each floor had its own kitchen and bathroomS (two bathrooms, male and female separated) and we had to share it with everyone who lives on the same floor. #sad 
Do you know what made it even sadder? There was actually wifi inside the house and my room was located on the end of the hallway. And the wifi signal couldn't reach my room.. 

Downside : So far from Campus with 40-Minute-ish Traveltime (1.Bus; 2.S-Bahn; 3.U-Bahn). To reach the nearest train station we need to take a bus. The laundry area however was inside another building (3-4 minute walk).

Upside : There was a learning lounge with super fast wifi right beside our house, a gym (which I never went to) and Aldi (some kind of minimarket) was just 2 minutes away and Edeka (a big supermarket) was across the street.
Pricewise: €€€ (in comparison with my current apartment).


 Second room (1 April - 28 Mei 2016)
I had to share the room with two other people, which was kinda not the best thing that you want. A two bedroomed Apartment with two bathrooms, a kitchen and two balconies. Pretty neat, but meh.

Downside: Shared rooms (Idk about you, but I'm not quite fond of shared rooms). No proper desks and cupboards. We had to study in the dining room, which was okay, but the dining table was not really big too. Lalu apa ya.. Oh. The previous owners -_- (you'll know why after this)

Upside : Only 5 Minutes from campus which was awesome! Right across the street was a subway station that has four different Verbindungen. Sangat strategis.Wifi and washing machine were available and there was even a television! The nearest minimarket only took 3-minute walk.
Pricewise: €€

 (29 Mei - ...)
#nomaden and the most comfortable so far. Gue sekarang tinggal di WG atau Wohngemeinschaft. Apa itu? Adalah semacam apartment dengan beberapa kamar (disini: tiga) dan kita akan berbagi satu dapur dan satu kamar mandi dengan jumlah orang di satu apartment itu.
Downside : Quite far from campus. My next-room neighbor tend to have friends over in weekends, so not cool. To reach this place from the train stations is a "Jurit malam". lol. Kita harus melewati kalo nggak taman dengan banyak pohon dan minim pencahayaan tapi dekat dengan bangunan-bangunan apartemen (via U-Bahn) (I usually take this road at night) atau melewati hutan dengan terowongan pendek hitam gelap dan suka bau alkohol (via S-Bahn) (my daytime route). Hmm..
Upside : There's netto right across my building. 7 Minute walk to either S-Bahn or U-Bahn. It's located in the 8th floor, so whenever I open the window there will always be a breezing wind. Say goodbye to those hot summer nights.
Pricewise :
€ ! For real! It's way cheaper than the previous two.
Kalo kalian mau Zwischenmiete atau tinggal di rumah orang dimana rumahnya itu masih atas nama si pemberi sewa, usahakan cari tahu bahwa kalian itu BUKAN PENYEWA TERAKHIR dari rumah/apartemen itu.
Ini berdasarkan pengalaman gue.

S TO R Y  T I M E!
Jadi apartment yang gua dan teman-teman gua tinggalin kemarin itu berstatus Zwischenmiete, karena memang kita waktu itu udah harus pindah dari rumah lama yang kontraknya hanya tiga bulan dari awal kedatangan kita di Jerman. Di apartment baru kita however ternyata cuma bisa nyewa selama dua bulan dikarenakan setelah kita nanti keluar, apartment itu akan pindah kepemilikan dari si pemilik lama (yang nyewain ke kita) ke pemilik baru entah siapa. NAH! Jeleknya adalah.. Jadi apartment itu sudah disewakan turun temurun untuk mahasiswa Indonesia. Awal mulanya banget juga kita gatau siapa pokoknya udh bertahun-tahun lamanya dan kebetulan kita adalah "penghuni terakhir" dari apartment itu. Sesuai perjanjian, selain bayar uang sewa kita juga harus bayar Uang Kaution atau Deposit Money yang besarnya ditentukan oleh si pemberi sewa. Nah, uang ini nantinya akan dikembalikan IF kita meninggalkan rumah dalam kondisi bersih, rapi, kinclong dan tidak ada cacat ataupun kerusakan S E D I K I T P U N di dalam rumah.
Jadi selama kita tinggal di rumah itu memang sudah cukup banyak kerusakan yang ada, tapi sebelum kita tinggal disana (jadi ketika mau buat surat perjanjian) kita foto-foto dulu keadaan rumah dan kerusakan yang ada, jadi kita nantinya berharap akan mendapatkan uang Kaution itu full karena kita tidak membuat kerusakan whatsoever. Anyhow... Ketika kita udah siap mau pindah, si Pemilik Apartment (bukan pemberi sewa, tapi literally the person who owns the building) (Well, pada saat itu sih "Asistent" nya si pemilik apartment) datang dan bilang bahwa rumahnya kotor banget. WTF you have to know, kita udah nyapuin dan ngepel dan bahkan kotoran yang ditinggalkan sama pemilik lama udah kita bersihin.  Dan tau gak alasan dia bilang kotor itu kenapa? karena di dalam gudang ada banyak sampah kardus dan barang-barang YANG JELAS-JELAS BUKAN MILIK KITA. YA. ITU PUNYA PEMILIK RUMAH BERABAD-ABAD YANG LALU DAN DENGAN TANPA RASA BERSALAHNYA KETIKA MEREKA PERGI MENINGGALKAN RUMAH, MEREKA JUGA MENINGGALKAN SAMPAH DI DALAM RUMAH ITU. Oke, gapapa kita langsung buang-buangin semua sampah itu beserta bumbu-bumbu masak yang clearly gehört auch nicht zu uns sampai semuanya bersih. Lantas? Apalagi yang bisa disalahkan?

( A friendly reminder: Terkadang si pemilik apartment itu emang suka ada aja yang bagaimanapun caranya gamau balikin uang kaution itu dengan berbagai alasan apapun. Gue belum ngalamin hal yang sesadis ini (jangan sampe) jadi saran gue, try to keep your place as clean and as tidy as possible sebelum meninggalkan rumah. Bahkan noda di tembok pun terkadang suka dipermasalahkan dan akhirnya kita akan ngecat rumahnya sendiri karena biayanya lebih murah daripada dipotong uang kautionnya. So, be careful. )

So we ended up have to pay €50 pro Person sebagai biaya bersih-bersih oleh sang pemilik apartment. Yasudahlah.. It can't be helped.

But hey.. Holidays are coming up and everyone has the plans of their own, on where to go or how to spend. Meanwhile me? Hehe.. Let's just hope for the best and wait for another week 'til my visa is out. Oops.. I said it. Just wait.

I think that's it for today!!!! Tadinya mau buat video lagi tentang kemarin jalan-jalan ke mini Anime Fest gitu di Berlin, tapi ternyata video editor ku hanya TRIAL. Hiks. Mungkin di kesempatan lain? Ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kritik dan sarannya :)